Mayjen Totok Minta Prajurit TNI Jaga Integritas dengan Menanamkan Slogan 6K
jpnn.com - MAMUJU - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso didampingi Ketua Persit KCK Daerah XIV/Hasanuddin Ny Desi Totok Imam Santoso melakukan kunjungan kerja di wilayah Korem 142/Taroada Tarogau.
Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI Totok Imam Santoso menyampaikan pesan kepada seluruh prajurit TNI di Sulawesi Barat (Sulbar).
Dia meminta prajurit TNI di Sulbar menjaga integritas dengan selalu menanamkan slogan 6K, yaitu karakter, kapabel, kontemporer, kompak, kerakyatan dan kesemestaan.
"Slogan 6K harus tertanam di hati para prajurit Hasanuddin. Slogan ini akan kita teruskan sampai ke Babinsa. Jadi, semua satu suara, satu komando untuk bekerja dengan hati," kata Mayjen TNI Totok Imam Santoso di Markas Kodim 1402 Polewali Mandar, Jumat (28/10).
Jenderal bintang dua itu menguraikan bahwa karakter, menjadi jabaran dari slogan 6K pertama.
“Karakter merupakan platform seluruh prajurit di mana pun berada sebagai sosok yang patut dicontoh serta dijadikan teladan," ungkapnya.
Selanjutnya adalah kapabel, yang diartikan sebagai kecakapan dan profesionalisme yang harus dimiliki oleh seluruh prajurit. "Negara sudah memberikan amanah dan pekerjaan, sehingga kita harus dan berkewajiban untuk melaksanakan dengan baik," ucapnya.
Kemudian, lanjut dia, kontemporer yang diartikannya sebagai kemampuan seluruh prajurit mengikuti perkembangan, menciptakan inovasi, produktif serta inspiratif dalam menghadapi tantangan teknologi saat ini.
Mayjen TNI Totok Imam Santoso menyampaikan pesan penting kepada seluruh prajurit TNI di Sulbar. Dia mengingatkan soal slogan 6K.
- Jamkrindo Beri Beasiswa kepada Putra Putri TNI dan Polri
- Pengawas TPS Diingatkan Jaga 3 Hal Penting
- Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak Kondusif, KPU Apresiasi Kinerja TNI-Polri
- Mil Mi-17 Buatan Rusia, Helikopter TNI AD yang Mendarat Darurat di Persawahan Blora
- Oli Bocor, Helikopter TNI AD Mendarat Darurat di Persawahan Blora
- Bea Cukai Sita Ribuan Karton Miras llegal dan Pita Cukai Palsu di Jatim, Ini Kronologinya