Mayor Inf Anang, Pantang Mandi saat Tugas di Tengah Hutan

Mayor Inf Anang, Pantang Mandi saat Tugas di Tengah Hutan
Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri 613 Kota Tarakan, Mayor Inf Anang Sofyan Effendy (kiri). Foto: Yedidah Pakondo/Radar Tarakan

Pengalaman Anang di hutan juga tak kalah menegangkan. Sebab ancaman binatang buas selalu menghantui mereka yang ditempatkan di hutan.

Untuk itu sebelum memasuki hutan, dia beserta rekan-rekannya sudah diinjeksi vaksin anti bisa, agar mereka tetap aman saat menjalankan tugas.

Saat berada di dalam hutan, bapak dari satu anak ini menceritakan untuk bisa bertahan hidup, hewan berbisa seperti ular pun mau tak mau harus mereka santap. Tak hanya itu, menembak rusa hutan pun mereka lakukan.

Anang beserta rekan-rekannya pantang untuk mandi meski selama tujuh hari tujuh malam badan tak pernah tersentuh sabun.

Bukan karena hal-hal mistis, tetapi mandi tidak boleh dilakukan saat berada di dalam hutan, karena wewangian dari sabun dapat dicium oleh lawan.

“Untuk bertahan biasanya kalau dapat ular piton atau rusa itu sudah lumayan dibuat sate. Tetapi itu hanya variasi saja, jika kami bosan menyantap makanan kaleng yang kami bawa,” ungkap Anang.

Bertahan hidup dari asupan makanan yang tersedia di alam, memang sudah diajarkan sejak mereka masih berada di bangku akademi.

Karena itu, para prajurit TNI sama sekali tidak akan merasakan jijik, meski ketika harus meminum darah ular dan sebagainya hanya untuk bertahan hidup.

Tidak terkait hal mistis, Mayor Inf Anang Sofyan Effendy mengaku pantang mandi saat bertugas di tengah hutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News