Mayoritas Rakyat Dukung Ganjar, SGI Minta Parpol Sadar

Mayoritas Rakyat Dukung Ganjar, SGI Minta Parpol Sadar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Tudingan yang ditujukan kepada Ganjar Pranowo dinilai sebagai bentuk pembunuhan karakter. Sebab faktanya, kian hari semakin banyak rakyat mendukung Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk maju menjadi The Next President Indonesia.

Beberapa waktu lalu, politikus PDI-Perjuangan menyebut Ganjar Pranowo dengan ungkapan 'kemlinthi' dan tidak menghormati Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Istilah dalam Bahasa Jawa ini berkonotasi negatif. Lebih kurang artinya, 'sok', biasanya dipakai untuk menilai cara orang berbicara atau berpenampilan.

"Silahkan kalau memang berseberangan dengan pilihan mayoritas rakyat Indonesia, tapi jangan memberangus atau melakukan provokasi negatif yang terkesan membunuh karakter orang lain," ujar Rimhot Turnip Sekretaris Jenderal Seknas Ganjar Indonesia (SGI), dalam siaran persnya, Sabtu (11/6).

Dia menambahkan, kader internal partai berkompetisi itu wajar. Tetapi jangan memberangus pilihan rakyat karena kepentingan sepihak.

"Rakyat punya hak pilih secara independen. Jangan partai jadi arogan dengan merendahkan calon pilihan rakyat. Padahal, masih sebagai salah satu kader partai, masa harus dihina dan dizolimi karena dipilih rakyat sebagai Capres mendatang. Mestinya pembesar partai mau mendengar suara rakyat sebagai Vox Populi Vox Dei," tukas Rimhot lagi.

Lebih jauh, Rimhot menguraikan, hasil survei yang telah dilakukan beberapa lembaga survei nasional menunjukkan, Ganjar Pranowo tidak pernah keluar dari 3 besar, Calon Presiden yang diinginkan rakyat pada Pilpres 2024 mendatang.

"Tentu rakyat punya alasan mengingini Capres seperti Ganjar Pranowo. Beliau pasti punya kelebihan dan keunggulan. Salah satunya, beliau dia pemimpin yang rendah hati, merakyat/pro rakyat, tegas dan tidak ada tawar-menawar dalam memperjuangkan rakyat," bebernya.

Beberapa waktu lalu, politikus PDI-Perjuangan menyebut Ganjar Pranowo dengan ungkapan 'kemlinthi' dan tidak menghormati Ketua Umum Megawati Soekarnoputri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News