Mbak Puan: Terima Kasih Aisyiyah

Ingin Dekatkan Lagi Keluarga Bung Karno dengan Muhammadiyah

Mbak Puan: Terima Kasih Aisyiyah
Menko PMK Puan Maharani saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PP Asiyiyah di Yogyakarta, Jumat (22/4). Foto: aisyiyah.or.id

jpnn.com - JOGJA - Pengurus Pusat (PP) Aisyiyah mulai hari ini (22/4) menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Jogja. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani yang membuka rakernas Aisyiyah berharap agar organisasi bagi perempuan anggota Muhammadiyah itu terus berkiprah dalam memajukan bangsa.

Menurut Puan, dirinya merasa mendapat kehormatan bisa membuka rakernas PP Aisyiyah. Sebab, kakek dan neneknya punya kaitan erat dengan Muhammadiyah.

Proklamator RI Ir Soekarno yang juga kakek Puan, punya hubungan erat dengan Muhammadiyah. Demikian pula dengan nenek Puan, Fatmawati yang juga aktivis Muhammadiyah di Bengkulu.

"Dari buku yang saya baca, dari cerita yang saya dapatkan, terlalu erat hubungan keluarg Bung Karno dan Bu Fatmawati dengan Muhammadiyah. Insya Allah kehadiran saya di keluarga Muhammadiyah dan bukan hanya di sini tapi di tempat lain akan merekatkan kembali keluarga Bung Karno dengan Muhammadiyah," ujar Puan sebagaimana dikutip dari laman PP Aisyiyah.

Rakernas PP Aisyiyah itu mengangkat tema  Meneguhkan Gerakan Dakwah Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan. Di hadapan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, Puan menyebut tema itu sangat luar biasa.

Menurut Puan, tema itu merupakan salah satu solusi atas tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Yakni tergerusnya nilai-nilai positif Bangsa Indonesia oleh serbuan globalisasi dan liberalisasi.

Karenanya Puan mengharapkan Aisyiyah dan Muhammadiyah ikut serta dalam memperkuat Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dicanangkan pemerintahan Joko Widodo. Apalagi kedua organisasi itu punya tokoh-tokoh yang sarat pengalaman.

“Saya yakin, dengan segala pengalaman dan tokoh yang bernaung di dalam Aisyiyah khususnya dan Muhammadiyah umumnya, dapat menjadi pelopor dalam melakukan perubahan cara pikir, cara kerja, dan cara hidup yang dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berintegritas, beretos kerja, dan bergotong royong dalam membangun kemajuan Indonesia,” harapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News