Megawati Sebut Presiden Dibatasi 2 Periode, Tetapi Partai Bisa Menang Berulang Kali

Megawati Sebut Presiden Dibatasi 2 Periode, Tetapi Partai Bisa Menang Berulang Kali
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendorong seluruh kadernya untuk terus melakukan konsolidasi dan regenerasi untuk menggerakkan roda organisasi, sehingga bisa memenangkan kembali pemilu di masa yang akan datang.

Menurut dia, tak ada aturan yang melarang partai politik memenangkan pemilu lebih dari dua kali, berbeda dengan presiden yang jabatannya dibatasi.

Oleh karena itu, kata Megawati, kemenangan ketiga kali berturut-turut harus dilaksanakan dengan menunaikan kepercayaan rakyat.

"Tak ada aturan yang melarang partai politik untuk memenangkan pemilu lebih dari dua kali, berbeda dengan aturan hukum soal jabatan presiden. Sehingga saya selalu mengatakan apakah ada aturan bahwa kita tidak boleh menang terus? Ndak ada. Ndak ada yang menghalangi," kata Megawati saat meresmikan Kantor PDIP secara virtual, Kamis (28/10).

Megawati mensyukuri PDIP telah diberikan kepercayaan oleh rakyat, menjadi pemenang selama dua kali pemilu berturut-turut. Kepercayaan itu pun harus dijaga dengan baik oleh partai berarus nasionalis itu.

Megawati mengingatkan kadernya untuk terus bekerja untuk rakyat sembari melakukan proses regenerasi kepemimpinan.

Presiden RI Kelima itu menjelaskan konstitusi hanya mengatur soal periodisasi presiden, yaitu sebanyak dua kali. Sedangkan, partai politik, sepanjang dipercaya oleh rakyat, sah-sah saja menang terus dalam pemilu.

"Saya inginkan supaya partai kita ini terus seperti tadi dikatakan oleh Pak Tjahjo (Kumolo), harus ada sepanjang NKRI ada. Kita merupakan partai nasionalis, artinya yang harus mengikuti yang disebut sebagai pemikiran atau ajaran-ajaran Bung Karno," kata Megawati.

Megawati Soekarnoputri mendorong seluruh kader PDIP untuk terus melakukan konsolidasi dan regenerasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News