Meikarta
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Meikarta menjadi pembicaraan publik karena pembangunannya mangkrak.
Sejak digarap pada 2016, proyek ini akan menjadi kota mandiri dan modern dengan berbagai fasilitas yang lengkap.
Iklan yang ditawarkan menggambarkan suasana yang menyeramkan di luar sana, dan kemudian diakhiri dengan narasi ‘’bawa aku pergi dari sini’’.
Meikarta menjanjikan harapan untuk pergi dari segala kesulitan dan kesemrawutan itu.
Iklan ini berhasil menarik minat ribuan konsumen.
Akan tetapi, enam tahun berselang, Meikarta tidak dihuni manusia, tetapi dipenuhi tanaman liar yang menutupi hampir seluruh lahan.
Fenomena Meikarta adalah sindiran, kalau bukan tamparan, terhadap layanan publik pemerintah.
Ketika publik tidak percaya bahwa pemerintah bisa menyediakan layanan publik yang dibutuhkan, maka publik akan mencari alternatif dari pihak swasta.
Fenomena Meikarta adalah sindiran, kalau bukan tamparan, terhadap layanan publik pemerintah.
- Pemerintah dan Swasta Harus Pererat Kerja Sama untuk Capai Target SDGs 2030
- Solidaritas Buruh Harapkan Prabowo Bentuk Tim Transisi
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- PGRI & Education International Desak Pemerintah Mengalokasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen
- Pemerintah Siap Blokir Gim yang Mengandung Kekerasan
- Said Abdullah Minta Pemerintah Mewaspadai Dampak Perang Israel dengan Iran