Meikarta
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Jumat, 23 Desember 2022 – 20:00 WIB

Meikarta. Foto: Meikarta
Pesatnya pertumbuhan kota membuat pejabat kolonial Inggris ingin mengelompokkan wilayah berdasarkan profesi masyarakat.
Setiap profesi akan memiliki wilayah tersendiri dan terpisah dari profesi lain.
Tujuannya agar pemerintah dapat memantau arus perdagangan dan memudahkan pemungutan pajak.
Pengelompokan ini berhasil dilakukan.
Seiring berjalannya waktu, keputusan ini kemudian melahirkan pusat-pusat ekonomi baru.
Masyarakat dapat hidup secara mandiri tanpa bantuan dari pemerintah.
Mereka mampu menjalankan roda perekonomian, membuka lahan baru, dan membangun berbagai fasilitas publik di tiap wilayah tanpa campur tangan pemerintah.
Di Indonesia, pengembangan kota mandiri diprakarsai oleh Ciputra pada dekade 1980-an.
Fenomena Meikarta adalah sindiran, kalau bukan tamparan, terhadap layanan publik pemerintah.
BERITA TERKAIT
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- James Riady Tegaskan Komitmen Lippo Group Tuntaskan Masalah Meikarta
- Menteri PKP Maruarar Sirait Segera Selesaikan Polemik Meikarta