Melawan Begal, Tangan dan Pundak Ditebas pakai Celurit

Melawan Begal, Tangan dan Pundak Ditebas pakai Celurit
Ilustrasi Foto: pixabay

Kepada warga sekitar, ia kemudian menanyakan polsek terdekat. Oleh warga, diarahkan ke Polsek Leces. Maka korban dan kakaknya kemudian melaporkan ke Polsek Leces. Tapi, di polsek tersebut, tidak ada penanganan. Pihaknya pun kecewa terhadap tindakan petugas yang bersangkutan.

“Petugasnya hanya bilang ini bukan wilayah kami, lalu dia (petugas) tidur lagi. Setidaknya kan ditunjukkan, kami ini harus ke mana. Kecuali kami warga setempat yang tahu seluk-beluk kota ini,” tuturnya, kecewa.

Setelah pagi, korban mencari polsek yang dimaksud, dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Wonoasih. Terkait laporan ini, Kapolsek Wonoasih, Kompol Supardi melalui Kanit Reskrim, Ipda Mugi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan korban dan kakaknya. Berdasarkan keterangan korban, polisi kemudian mengantongi ciri-ciri pelaku. 

“Masih kami lakukan penyelidikan, guna mengejar pelaku. Jika tertangkap maka pasal yang dituduhkan adalah pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan,” katanya.

Dikatakan Mugi, lokasi kejadian memang rawan tindak kriminal seperti itu. Selama ini, upaya patroli telah sering dilakukan. Tapi, pelaku selalu saja bisa mengetahui jam patroli petugas. Karenanya, pihaknya mengimbau pada masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di jalur selatan atau jalan Profesor Hamka. (py/sam/jpnn)


PROBOLINGGO - Yuwono Ngesti (30), warga Magelang menjadi korban pembegalan di Jalan Profesor Hamka, Sumberwetan, Kedopok, Kota Probolinggo. 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News