Memaksimalkan Hutan Orong Gerisak

Upaya Nino Soedjono dan Warga Mengubah 300 Ha Lahan Tidur

Memaksimalkan Hutan Orong Gerisak
Nino Soedjono bersama warga setempat dengan latar belakang hutan Otong Gerisak. Foto: Apink Alkaff/Lombok Post.
Lihat saja, bagaimana penginapan Wisma Soedjono Tete Batu yang dikelilingi pohon leci, kelengkeng, pala, dan berbagai pohon-pohon produktif langka lainnya. Tak heran, meski saat ini sektor pariwisata Tete Batu lesu, Wisma Soedjono yang merupakan penginapan tertua di daerah itu tetap saja ramai dikunjungi wisatawan asing.

Uniknya, sebagian besar wisatawan asing yang datang ke Wisma Soedjono adalah wisman tua asal Belanda. Maklum, wisma yang memiliki rumah induk berarsitektur kuno ini memiliki kaitan sejarah dengan Belanda ketika masih menjajah di negeri ini.

Rupanya, semangat juang Raden Soedjono mengalir kepada putranya Raden Soeweno Soedjono. Meski Soeweno berprofesi sebagai pengacara, namun sumbangsihnya dalam bidang pertanian di daerah Tete Batu sangat besar.

Nah, kecintaan keluarga Soedjono dalam pelestarian lingkungan terus mengalir kepada putranya Nino Soedjono. Meski Nino bukan seorang dokter seperti kakeknya atau pengacara seperti bapaknya, dedikasinya untuk pelestarian lingkungan patut diacungi jempol.

Dahulu, kawasan Hutan Orong Gerisak, Tete Batu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lotim, seluas 300 hektare hanyalah semak belukar. Kini, lahan tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News