Membedah Dampak Perang Dagang AS - Tiongkok Bagi Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok justru membuka peluang bagi Indonesia.
”Seperti zero-sum game, yang artinya tidak ada yang diuntungkan. Namun, di sini kita punya peluang. Orang melihat negara kita berada di zona aman,” kata Airlangga di Jakarta akhir pekan lalu.
Ketua umum Partai Golkar itu mengungkapkan, Indonesia telah masuk zona aman investasi sejak 20 tahun lalu. Yakni, setelah berakhirnya Orde Baru dan dimulainya masa reformasi.
BACA JUGA: Transaksi Nontunai Naik Tajam
Sebagai negara dengan kondisi geopolitik yang cukup stabil, pihaknya optimistis Indonesia kini semakin diincar investor asing sebagai dampak dari gonjang-ganjingnya hubungan bilateral Tiongkok dan AS.
Selain itu, lanjut Airlangga, ada beberapa faktor yang bakal membuat investor asing tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.
Di antaranya, kenaikan peringkat utang jangka panjang Indonesia oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P).
”Dengan demikian, Indonesia kini memperoleh status layak investasi atau investment grade dari tiga lembaga pemeringkat internasional. Yakni, S&P, Moody’s, dan Fitch,” lanjutnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok justru membuka peluang bagi Indonesia.
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Tanggapi Putusan MK, Airlangga: Saatnya Kembali Merajut Persatuan
- Mewakili Jokowi di Asia Business Councils, Airlangga: Inflasi Tetap Terkendali
- Soal Aklamasi di Munas Golkar, Airlangga: Insyaallah
- Keripik Tempe Rohani jadi Oleh-Oleh Khas yang Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
- Mardiono PPP Hadiri Halalbihalal Golkar, Ganjar Merespons Begini