Memprihatinkan, Para Wanita Hidup Berdesakan di Tempat ini

Memprihatinkan, Para Wanita Hidup Berdesakan di Tempat ini
Rutan. Foto: Radar Surabaya

SURABAYA - Komisi III DPR kaget saat melakukan inspeksi lagi ke Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng). Pasalnya, saat kunjungan itu akhirnya mereka mengetahui kondisi penjara yang kini overload.

Salah satu blok yang dilihat anggota dewan adalah blok wanita (W). Para wakil rakyat tersebut menyaksikan sesaknya blok yang dihuni perempuan pelaku tindak pidana. Mereka juga mendengar curhatan sekaligus pernyataan dari penghuni tentang kondisi di blok selama ini.

Mulai kondisi tidur di selasar, kehujanan, sampai cerita mereka tidur berjajar seperti pindang. Adies Kadir, anggota komisi III, menilai bahwa kondisi tersebut tidak layak dan tidak manusiawi. ''Mereka juga manusia, masak tidur seperti pindang,'' katanya.

Agar lebih berperikemanusiaan, pihaknya bakal mengusulkan pembangunan penjara khusus bagi pelaku tindak pidana perempuan. Anggarannya dimasukkan usulan APBN 2017 mendatang. Hal itu bertujuan supaya penghuni blok W tidak lagi berdesak-desakan.

Selain blok W, anggota dewan mengecek blok F. Yakni blok khusus narkoba. Mereka melihat kondisi sel pelaku tindak pidana barang haram satu per satu. Dicek ada fasilitas berlebih atau tidak di sana. Hasilnya, hanya ada satu sel dengan kipas angin besar.

Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas I Surabaya Aris Sakuriyadi menambahkan, kondisi rutan saat ini penuh sesak. Penghuninya tidak pernah kurang dari angka 1.900. Total penghuni rutan mencapai 1.973 orang. Padahal, kapasitasnya hanya 504 orang.

Rencana pembangunan lapas khusus wanita tersebut sebenarnya sudah mencuat. Bahkan pernah dilontarkan secara khusus oleh kanwil kemenkumham. Namun, kanwil berdalih masih perlu menghitung ulang anggaran yang dibutuhkan. Rencananya, lapas khusus tersebut akan dibangun bersebelahan dengan Rutan Medaeng. (may/c19/git/flo/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News