Menaker Ida Fauziyah Ajak IPPNU Ikut Memajukan Kualitas SDM di Era Digital
Untuk angkatan kerja dengan tingkat pendidikan menengah (SMA dan SMK), persentase perempuan justru lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Sementara itu, dari total 55,5 juta angkatan kerja perempuan, sekitar 16,34 persen memiliki pendidikan tinggi.
Dari total 84,3 juta angkatan kerja laki-laki, hanya 10,81 persen yang memiliki pendidikan tinggi.
Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa bekal pendidikan tinggi mampu mendorong perempuan usia kerja untuk masuk ke pasar kerja.
"Artinya pendidikan berperan penting sebagai pembuka pintu perempuan untuk mampu berdaya dan berkarya terutama di era digital ini," ucapnya.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa masyarakat Indonesia masih tertinggal dalam hal daya saing digital.
"Ketertinggalan itu mulai dari masih terbatasnya masyarakat dengan skill digital yang mumpuni, hingga masih banyaknya pendidikan yang tidak relevan dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja saat ini," ujarnya. (mrk/jpnn)
Menaker Ida Fauziah mengajak IPPNU ikut memajukan kualitas di SDM di era digital
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Luncurkan Ruang Amal Indonesia, Wapres Ma'ruf Singgung Potensi Zakat yang Begitu Besar
- Kemnaker Terus Mendorong Balai Latihan Kerja Komunitas Jadi Inkubator Wirausaha
- Peluang Tenaga Kerja Indonesia Profesional dan Terampil Terbuka Lebar Bekerja di Austria
- Triwulan I 2024, Ekonomi Provinsi Sumsel Tumbuh Sebegini
- Kemnaker Libatkan 3 Lembaga Internasional untuk Kembangkan SDM Ketenagakerjaan
- Menaker Ida Ajak 3 Lembaga Internasional Kembangkan SDM Ketenagakerjaan di Indonesia