Menangis Sesenggukan, Nakes Pelaku Penyuntikan Vaksin Kosong Mengaku Lalai dan Minta Maaf

EO menjelaskan saat kegiatan vaksinasi berlangsung pada 6 Agustus 2021, itu dia menyuntikkan dosis vaksin kepada 599 orang.
"Saya tidak ada niat apa pun, saya murni ingin membantu menjadi sukarelawan untuk memberikan vaksin," ujarnya.
Oleh karena itu, EO juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang merasa resah akibat insiden tersebut.
Dia berjanji akan mengikuti seluruh proses hukum.
"Saya juga minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah diresahkan dengan kejadian ini. Saya akan mengikuti segala proses yang saya akan jalani ke depan. Saya mohon maaf," tutur EO.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menyampaikan bahwa EO lalai dalam menjalankan tugas.
Sebab, ujar Yusri, tenaga kesehatan itu tidak memeriksa terlebih dahulu saat hendak menyuntikkan dosis vaksin Covid-19 kepada BLP.
"Jelas, jadi kelalaiannya memang menurut awal yang bersangkutan sudah memvaksin hari itu sekitar 599, dia merasa lalai, dia tidak periksa lagi karena mungkin (merasa) sudah diperiksa," kata Yusri dalam jumpa pers tersebut.
Sembari menangis sesenggukan, oknum perawat berinisial EO yang menjadi tersangka terkait kasus penyuntikan dosis vaksin Covid-19 kosong di Pluit, Jakarta Utara, menyesali perbuatannya. EO pun meminta maaf kepada keluarga penerima vaksin, dan masyarakat In
- 14 Pendemo Rusuh di Hari Buruh dari Kelompok Anarko
- Menteri Karding Berangkatkan 55 Perawat dari Universitas Binawan ke Austria
- Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan
- Segera Disidang, 3 Tersangka Kasus Perundungan Dokter Aulia Belum Ditahan
- Otoritas Gaza Tuduh Israel Tangkap 360 Tenaga Kesehatan
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar