Menapaktilasi Soekarno, BPIP Akui Ende sebagai Rahimnya Indonesia

Menapaktilasi Soekarno, BPIP Akui Ende sebagai Rahimnya Indonesia
Kepala BPIP Yudian Wahyudi. Foto: ANTARA/Teuku Dedi Iskandar

jpnn.com, ENDE - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (10/12). 

Selain Kota Pancasila, Ende disebut sebagai rahimnya Indonesia.

Sebab, Bung Karno merumuskan Pancasila sebagai ideologi negara saat diasingkan. 

Dalam kunjungan kerja, BPIP menapaktilasi Bung Karno di Ende yang dipimpin Kepala BPIP Prof. Drs. KH Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. 

Yudian menceritakan, Indonesia saat itu tidak memiliki teknologi militer.

''Namun, Indonesia berhasil merdeka di tengah Perang Dunia Kedua dengan teknologi militer dan dapat mempersatukan semua elemen bangsa tanpa berdarah yang salah satu tonggaknya Kota Ende,'' tegasnya.

Pertama, BPIP mengunjungi Pelabuhan Ende yang merupakan tempat Bung Karno dengan Bu Inggit tiba.

Kedua, BPIP mengunjungi tempat lapor diri di tempat militer Belanda yang bangunannya masih utuh.

BPIP menapaktilasi jejak Soekarno di Ende yang menjadi rahimnya Indonesia dan lahirnya Pancasila

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News