Mengaku Dapat Fatwa Sultan Ternate, Jailolo Memanas

Mengaku Dapat Fatwa Sultan Ternate, Jailolo Memanas
Mengaku Dapat Fatwa Sultan Ternate, Jailolo Memanas
JAILOLO - Suasana Kota Jailolo, Halmahera Barat sempat memanas. Ratusan warga nyaris menyerang dan membakar sebuah bangunan di Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo.  Informasi yang diperoleh Malut Post (JPNN Group) menyebutkan, aksi warga ini dipicu oleh masalah pengakuan seorang wanita, Hj Nur Ake Jubaedah (60) asal Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Ternate yang datang ke Desa Hatebicara, Jailolo dan mengaku mendapat Idin Kolano (fatwa) dari Sultan Ternate Mudaffar Syah secara langsung untuk bertugas mencari keberadaan Sultan Jailolo yang asli yang diyakini berada di Jailolo.

Pengakuan Jubaedah ini disampaikan melalui sejumlah selebaran yang disebar di Jailolo jelang penghujung 2011 lalu. Dalam selebarannya, Jubaedah mengaku, ditugaskan untuk mencari Sultan Jailolo dengan cara (nonako) seperti petunjuk dari keris dan tiga helai daun yang bertuliskan huruf Arab dan belakangan dia mengaku sudah mendapatkan Sultan Jailolo yang dimaksud.   

Pengakuan ini sontak membuat suasana di Jailolo resah. Tapi selain ditentang banyak warga, pengakuan wanita ini juga ada warga yang mendukungnya. Keresahan warga bertambah tatkala Jubaedah membangun sebuah "Kedaton" di Desa Hatebicara, tempat ia berdomisili sementara untuk memuluskan tugasnya untuk mencari Sultan Jailolo.   

   

Suasana meresahkan ini memuncak tatkala Jubaedah mengaku mendapat kabar bahwa ada lima orang warga desa tetangga, tepatnya warga Desa Jalan Baru yang mencemooh bahkan mencaci atas apa yang dilakukannya. Kelima warga dimaksud antara lain Irawan Salmin, Muhammad A Rahman, Nyong Gura, Mursal Saleh dan H Momole Afsindir. 

JAILOLO - Suasana Kota Jailolo, Halmahera Barat sempat memanas. Ratusan warga nyaris menyerang dan membakar sebuah bangunan di Desa Hatebicara, Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News