Mengantar J-Rocks Masuk Dapur Rekaman Abbey Road Studio, London
Akustik Sama dengan Jakarta, Dedikasi SDM yang Beda
Jumat, 24 Oktober 2008 – 12:53 WIB
Semuanya berawal pada 1931, ketika EMI Record membeli sebuah rumah besar di Abbey Road dan mengubahnya menjadi sebuah studio rekaman. Pada November tahun yang sama, Sir Edward Elgar (komposer, 1857-1934) masuk dapur rekaman di sana. Dia adalah orang pertama yang menjalani rekaman di studio yang dulu bernama Abbey Road EMI itu.
Saat ini di Abbey Road ada tiga studio. Yakni, Studio I, Studio 2, dan Studio 3. Urutan itu sekaligus menunjukkan ukuran studionya. Studio I yang paling besar, lalu Studio 2, dan terakhir Studio 3. Namun, dari ketiganya, yang paling legendaris adalah Studio 2. Sebab, di sanalah lahir sekitar 90 persen karya The Beatles, yang sering disebut-sebut sebagai "akar'' musik pop yang ada sekarang.
Studio I digunakan untuk proses rekaman yang melibatkan banyak pemain, seperti musik orkestra. Di studio itulah diproses ilustrasi musik sejumlah film box office dunia, seperti Lord of The Rings, Star Wars, Indiana Jones, dan Harry Potter.
Selain tiga studio tersebut, di lantai basement ada kantin yang melayani para musisi dan kru yang sedang rekaman di Abbey Road. Kantin itu tembus dengan taman, tempat para musisi dan kru bersantai setelah berjam-jam terbenam dalam kerja kreatif.
Peralatan bisa dibeli, keahlian dapat dipelajari. Lalu, apa sih kelebihan Abbey Road Studio di London, Inggris, jika dibandingkan dengan studio-studio
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor