Mengharukan, Anak Pemungut Sampah itu Berhasil Masuk UINSA Lewat Jalur Prestasi

Mengharukan, Anak Pemungut Sampah itu Berhasil Masuk UINSA Lewat Jalur Prestasi
Sukidi yang sudah 18 tahun bekerja memungut sampah warga. Foto: dokumentasi keluarga/Ngopibareng

Bapak tiga anak yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) ini, akhirnya hanya bisa pasrah. Dia tak berdaya membendung kemauan anaknya yang ingin menjadi sarjana ekonomi syariah.

Annisa pun tak tinggal diam atas kegalauan ayahnya. Dia pun mencoba meyakinkan ayahnya jika bisa diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), maka uang kuliah akan lebih murah.

Tidak ada uang uang pangkal, uang gedung, dan uang ini-itu seperti yang ditakutkan oleh ayahnya. Cukup membayar uang kuliah tunggal (UKT).  Di tengah kekhawatirannya, ternyata Annisa lolos jalur SMPTN.

"Alhamdulillah nama Annisa tercantum dalam daftar calon mahasiswa yang diterima melalui SMPTN, yang diumumkan 10 April 2020," katanya riang.

Waktu mendaftar untuk mengikuti seleksi, saat itu Annisa memilih dua perguruan tinggi yakni UINSA dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Tapi yang lolos pilihan yang pertama.

"Sekarang tinggal memikirkan UKT-nya. Syukur- syukur kalau dapat yang terendah," kata Sukidi berharap.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work From Home tak berlaku untuk jenis pekerjaan Sukidi. Dia tetap bekerja seperti biasa. (Foto: Dokumentasi Keluarga).

Mengharukan, Anak Pemungut Sampah itu Berhasil Masuk UINSA Lewat Jalur Prestasi

Sukidi yang seorang pemungut sampah tak menyangka anaknya bisa lolos SNMPTN lewat jalur prestasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News