Menhan Australia Datangi Menhan RI
Pastikan Tak Warganya Beraktivitas Intelijen di Papua
Jumat, 19 September 2008 – 12:07 WIB
JAKARTA - Pertemuan Menteri Pertahanan (Menhan) Australia Joel Fitzgibbon dan Menhan RI Juwono Sudarsono kemarin menjadi sarana klarifikasi soal dugaan warga Australia yang menyaru sebagai intelijen di Papua. Dengan senyum, Joel membantah dugaan itu. Menurut menteri dari Partai Buruh Australia itu, warganya hanya akan mengembangkan pariwisata. Joel memastikan, pihaknya akan kooperatif dengan pemerintah Indonesia dalam kasus itu. ’’Laporan yang masuk ke saya, mereka hanya mencari kesempatan bisnis dan tidak ada bukti apa pun yang menyatakan mereka melakukan kegiatan intelijen,’’ kata menteri berusia 46 tahun itu.
’’Sama sekali tidak ada motif politik atau kegiatan lain di luar itu,’’ ujar Joel setelah bertemu dengan Juwono selama satu jam di gedung Dephan, Jakarta, Kamis (18/09). Kunjungan Joel itu merupakan balasan dari kunjungan Juwono pada Maret lalu.
Pada Minggu lalu (14/09), sebuah pesawat terbang Australia diamankan polisi di Merauke. Pesawat dengan kode penerbangan VH-PFP yang terbang dari Horn, Australia, sekitar 1 jam penerbangan, itu tidak dilengkapi flight approval dan security clearance. Kelima awak dan penumpang pesawat tersebut tidak memiliki visa. Mereka adalah William Hendry Scott Bloxam (pilot), Vera Scott Bloxam (kopilot), Hubert Hofer (penumpang), Karen Burke (penumpang), dan Ket Rowald Mortimer (penumpang). Pangkalan Udara TNI-AU di Merauke kecolongan karena tidak ada sistem radar di wilayah Papua Barat.
Baca Juga:
JAKARTA - Pertemuan Menteri Pertahanan (Menhan) Australia Joel Fitzgibbon dan Menhan RI Juwono Sudarsono kemarin menjadi sarana klarifikasi soal
BERITA TERKAIT
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi PKB Manajemen & Serikat Pekerja Freeport, Simak Pesannya
- Lewat Carbon Trading, PLN Indonesia Power Dukung Pemerintah Capai Target Kontribusi Nasional
- Simak, Ini Kiat-Kiat Jitu agar Mudah Lolos Seleksi Kerja di BUMN
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Rektor UNU Gorontalo Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 11 Orang
- Kwarnas dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12/2024