Menhan Korsel Mundur

Parlemen Anggap Pemerintah Lamban

Menhan Korsel Mundur
Menhan Korsel Mundur
YEONPYEONG -  Serangan artileri Korea Utara (Korut) ke Kepulauan Yeonpyeong Selasa lalu (23/11) memaksa menteri pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kim Tae-young mengundurkan diri tadi malam. Keputusan mundur itu dilakukan di saat kritik terkait serangan itu memuncak. Kim dianggap lamban dalam menangani insiden serangan Korut.

Kemarin sore waktu setempat, Presiden Korsel, Lee Myung-bak menerima surat pengunduran diri menhan tersebut. Dalam surat pengunduran dirinya, Kim mengaku memikul semua tanggung jawab akibat serangan tersebut. Lee akan menunjuk pengganti Kim pada hari ini (26/11). "Ini sebuah atmosfer di lingkungan militer dan bentuk tanggung jawab atas seluruh insiden," kata pejabat di kantor kepresidenan Korsel.

Sebelumnya, Kim didesak mundur oleh sejumlah anggota legislatif baik dari partai berkuasa maupun oposisi. Kim juga pernah mengajukan pengunduran diri menyusul kapal perang Korsel, Cheonan, ditengggelamkan oleh torpedo Korut, Maret lalu. Akibat penembakan tersebut, 46 angkatan laut Korsel tewas.

Penembakan artileri Korut tiga hari lalu itu mengakibatkan dua penduduk sipil dan dua marinir Korsel tewas, serta merusak lusinan rumah. Insiden itu juga membuat ketegangan semakin meningkat di Semenanjung Korea. Pascapenyerangan Korut itu, pihak Korsel telah meningkatkan jumlah tentaranya di Yeonpyeong dan pulau di dekatnya.

YEONPYEONG -  Serangan artileri Korea Utara (Korut) ke Kepulauan Yeonpyeong Selasa lalu (23/11) memaksa menteri pertahanan Korea Selatan (Korsel)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News