Menhan Prabowo Subianto Nyaris Keok karena Adian Napitupulu dan Effendi Simbolon

Menhan Prabowo Subianto Nyaris Keok karena Adian Napitupulu dan Effendi Simbolon
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Sekretaris Jenderal Kemhan Laksamana Madya TNI Agus Setiadji (kanan) saat rapat dengan Komisi I. Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra/ama.

"Karena beliau paham juga hal mana yang seharusnya disampaikan dalam rapat ini secara terbuka atau tertutup," ujarnya. 

Meutya pun kemudian mengambil keputusan karena merasa telah terjadi kesepakatan. "Menhan silakan menambahkan jika dirasa dalam paparan tersebut ada yang bersifat rahasia mohon untuk tidak disampaikan," ujar Meutya. 

Prabowo Subianto kemudian berbicara lagi. Menurut dia, memang persoalan APBN sudah umum. Siapa pun bisa mempelajarinya.

Namun, sebagai penyelenggara bidang pertahanan keamanan negara, seharusnya selalu hati-hati. "Sedapat mungkin mempersulit pihak non-Indonesia untuk terlalu mengerti dan memahami kondisi pertahanan kita. Ini sifat yang harusnya diambil oleh semuanya. Itu pendapat saya," ujar Prabowo. 

Menurut dia, dalam bicara soal anggaran yang penting pemerintah itu bertanggung jawab. Yang penting pemerintah diawasi. Yang penting lembaga legislatif benar-benar menguasai. 

Prabowo Subianto mengira pada awalnya jalannya keseluruhan rapat dilakukan tertutup sebagaimana biasanya dengan menhan terdahulu. "Jadi itu sikap saya," tegasnya. 

Dia menegaskan kalau mau mengulangi  pemaparam soal anggaran bisa saja dilakukan. Namun, dia mempertanyakan apa maksud membuka anggaran itu, karena semua sudah tahu jumlahnya komponennya dan sebagainya. 

"Kalau memang dibutuhkan saya siap, tetapi kalau saya merasa saya ditekan untuk terbuka, saya tidak akan lakukan. Saya 

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja perdana dengan Komisi I DPR yang dihadiri Adian Napitupulu dan Effendi Simbolon

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News