Menhub Turunkan KNKT Investigasi Ambruknya Crane ke Rumah Warga

Menhub Turunkan KNKT Investigasi Ambruknya Crane ke Rumah Warga
Insiden ambruknya dua mobile crane di samping Flyover Jakabaring dan samping masjid Al Fathul Akbar, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, kemarin (1/8). FOTO:EVAN ZUMARLI/SUMATERA EKSPRES

Namun, sebutnya, untuk tahu lebih detail penyebab insiden ini perlu investigasi mendalam. Diikuti tindakan forensic engineering oleh penilai ahli yang telah kantongi sertifikat dari institusi berwenang.

Di investigasi itu baru bisa didapat data mulai dari kapasitas crane, kualitas, keandalan operator, hingga pengawasan kecelakaan keselamatan kerja (K3).

“Jika menyangkut manusianya, merujuk Undang-Undang (UU) Konstruksi Nomor 18 Tahun 1999 diubah menjadi UU No 2/2017, maka semua yang terlibat dari sebuah proyek konstruksi wajib memiliki sertifiksi. Artinya dalam investigasi ini bisa kelihatan hal-hal apa saja yang telah dilanggar,” imbuhnya.

Agar ini tak terulang lagi, Sastra menyarankan sebaiknya setting girder dilakukan hanya menggunakan satu crane yang lebih besar. Itu agar lebih mudah mendapatkan keseimbangan dan titik beratnya.

Terkait sanksi bagi pelaksana, tergantung kesepakatan semua pihak. Tapi berdasarkan UU No 2/2017 masuk ranah perdata bukan pidana, kecuali ada yang meninggal.(kms/bis/ran/fad/ce1)


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyesalkan insiden patahnya lengan crane dan ambruknya girder hingga menimpa rumah warga di Palembang, Sumatera


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News