Menko PMK Punya Target Pengentasan Stunting untuk Sidoarjo

jpnn.com, JAKARTA - Menko PMK Muhadjir Effendy berharap Kabupaten Sidoarjo dapat mencapai target nasional yaitu nol persen kemiskinan ekstrem dan 14 persen prevalensi stunting pada 2024.
Hal itu disampaikan Muhadjir saat mengunjungi Kelurahan Sidoklumpuk, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu, (21/5).
“Alhamdulillah, tadi saya dengar laporan Pak Sekda dan lihat proses penimbangan & pengukuran tinggi badan balita dengan antropometrinya oleh bidan sudah baik,” ungkap Menko PMK.
Berdasarkan data prevelensi stunting menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 Kabupaten Sidoarjo sebesar 16,1 persen atau meningkat 1,3 persen dibanding 2021.
Menko Muhadjir pun meminta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menambah Antropometri dan USG di Puskesmas dan Posyandu yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
"Agar pemeriksaan kesehatan balita dan ibu hamil dapat secara maksimal dilakukan oleh semua puskesmas dan posyandu di Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Pemerintah Daerah, kata Muhadjir, cukup mengajukan ke Pemerintah Pusat melalui Kemenkes untuk pengadaan kedua alat tersebut.
Menurutnya, jika sudah ada dalam alokasi DAK dan APBD untuk USG & Antropometri harus dialokasikan untuk pengadaan makanan sehat tidak hanya bagi bayi stunting namun juga untuk yang tidak stunting.
Menko PMK Muhadjir Effendy berharap Kabupaten Sidoarjo dapat mencapai target nasional yaitu nol persen kemiskinan ekstrem dan 14 persen prevalensi stunting
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini