Menlu Retno Cerita soal 3 Jam Sebelum Trump Klaim Jerusalem

Menlu Retno Cerita soal 3 Jam Sebelum Trump Klaim Jerusalem
Massa dari berbagai ormas islam menggelar aksi unjukrasa di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat (8/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

’’Saya sampaikan pesan dan harapan, negara-negara lain tidak mengikuti rencana Amerika untuk memindahkan kedutaannya ke Jerusalem,’’ lanjut diplomat 54 tahun yang kemarin memilih mengenakan serban putih motif persegi di lehernya.

Hingga Kamis (7/12) malam, tuturnya, respons para menlu negara Uni Eropa masih positif. Begitu pula saat menerima kunjungan Presiden Tunisia kemarin, Pesiden Joko widodo kembali menyampaikan bahwa negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) harus bersatu.

Tujuannya satu, yakni menyampaikan pesan yang keras untuk AS untuk tidak mengusik Jerussalem.

Sehari sebelumnya dia sudah memanggil dubes AS Joseph R Donovan untuk menyampaikan langsung sikap Indonesia.

Dalam pertemuan di sela agenda Bali Democracy Forum (BDF) di ICE BSD Tangerang itu, Retno menyampaikan posisi Indonesia atas klaim Trump.

’’Kita tegas menyampaikan, dan pihak Amerika menyampaikan kembali isi pidato Presiden Trump,’’ tambahnya. Donovan juga berjanji menyampaikan pesan Indonesia ke Washington.

Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan jadi sasaran kemarahan terhadap kebijakan Presiden Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel.

Ratusan masa dari Ikatan Pemuda Nahdatul Ulama (IPNU), Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, serta jaringan aktivis kampus dan alumni 212 terlihat memadati seberang jalan depan Kedubes AS di siang yang terik.

Menlu Retno Marsudi menuturkan, pemerintah Indonesia sudah berupaya mencegah Trump untuk menyampaikan deklarasi Jerusalem ibu kota Israel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News