Menperin: IHT jadi Bagian Sejarah Bangsa, Khusuanya Rokok Kretek

Meski begitu, produk IHT merupakan barang kena cukai. Pengenaan cukai ini untuk mengendalikan konsusimnya.
Karena itu, peraturan terkait rokok semakin ketat, baik di dalam maupun luar negeri. Alasan petimbangan terhadap perlindungan konsumen dan kesehatan menjadi tantangan tersendiri bagi industri rokok.
“Tentunya, melalui industri ini, kami tidak menganjurkan agar masyarakat banyak mengkonsumsi rokok, tetapi kami mengajak bahwa anak-anak muda dijauhkan dari rokok, terutama anak sekolah. Selain itu, kemi mendorong untuk menjaga kesehatan melalui R&D industrinya,” ungkap Airlangga.
Dalam kunjungannya tersebut, Airlangga juga mengapresiasi Mitra Produksi Sigaret Berbah PT Mitra Adi Jaya yang beroperasi sejak 2006 dengan jumlah tenaga kerja 900 orang.
MPS Berbah memproduksi SKT hingga 3,72 juta batang per minggu atau 200,88 juta batang per tahun, setara dengan Rp 200 miliar per tahun.
Dengan kontribusi besar tersebut, Airlangga menilai MPS sebagai pahlawan industri Indonesia.
Sementara, Direktur Urusan Eksternal HM Sampoerna, Elvira Lianita, mengapresiasi kehadiran Airlangga ke sejumlah MPS HM Sampoerna. Kunjungan tersebut merupakan komitmen dalam menjaga keberlangsungan IHT nasional.
“Secara keseluruhan yang bekerja di MPS wilayah Jogja sebanyak 3.500 karyawan, karena ada dari Bantul dan Wates. Beberapa waktu lalu, Bapak Menperin sudah meninjau di Lamongan dan Mojokerto,” ungkapnya.
Industri rokok juga dinilai sebagai sektor yang berorientasi ekspor sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi.
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Bea Cukai Yogyakarta Terbitkan NPPBKC untuk Perusahaan Pengolahan TIS Baru di Sleman
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Prabowo Minta Struktur Komisaris BUMN Dirampingkan, Diisi Profesional