Mentan Ingatkan Jangan Ada Lahan Tidur dan Traktor Nganggur

Mentan Ingatkan Jangan Ada Lahan Tidur dan Traktor Nganggur
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Desa Wonorejo, Lumajang. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

"Demi Alsintan dan mendahulukan petani," tegas Amran. "Tidak boleh ada yang main-main dengan alat milik rakyat, apalagi sampai bayar-bayar," tambahnya.

Berdasarkan data Kementan, Kelompok Tani (Poktan) penerima bantuan yang menjadi lokasi utama OPA di Lumajang adalah Poktan Tunas Harapan yang memiliki anggota 102 orang dan lahan 44 hektare.

Pola tanam di Desa Wonorejo padi padi padi. Luas Tambah Tanam (LTT) Desa Wonorejo sampai dengan pertengahan Mei mencapai 24 hektare dari total target 44 hektare selama periode Asep, dengan varietas padi Inpari 8, 30 dan 33, Sidenuk, Situbagendit dan Ciherang.

Bantuan yang diterima oleh Poktan Tunas Harapan adalah 2 unit traktor roda dua (TR2) dan transplanter 1 unit.

Total bantuan alsintan yang diterima di Kabupaten Lumajang sebanyak 432 unit TR2, 30 unit TR4, 56 unit combine harvester kecil (CHK), 19 unit combine harvester sedang (CHS), 5 unit combine harvester besar (CHB) dan 187 pompa air (PA).

Upaya yang dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada kelompok tani dan operator alat mesin pertanian (alsintan) yang dikemas dalam kegiatan On The Job Training (OJT) dengan menerjunkan tim mekanisasi STPP Malang.

Peserta OJT adalah operator alsintan, pemuda tani, dan babinsa. Tujuannya supaya operator, petani dan babinsa memiliki pengetahuan untuk mengoptimalkan, memanfaatkan, dan merawat alsintan terutama yang berasal dari bantuan pemerintah agar umur ekonomisnya maksimal.

Dengan memanfaatkan alsintan, Indeks Pertanaman meningkat karena sejak pengolahan hingga panen waktunya lebih singkat, seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Lumajang.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman minta pemerintah daerah Lumajang mendorong petani produktif dan tidak meninggalkan lahan tidur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News