Menteri Anas Khawatir Ada Republik Honorer, BKN Ungkap Sederet Keanehan, Ya Ampun

Menteri Anas Khawatir Ada Republik Honorer, BKN Ungkap Sederet Keanehan, Ya Ampun
MenPAN-RB Azwar Anas bicara mengenai penyelesaian masalah honorer. Ilustrasi Foto: Humas KemenPAN-RB

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Anas Khawatir Ada Republik Honorer, BKN Ungkap Sederet Keanehan, Ya Ampun.

Beberapa hari lalu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan keterkejutannya soal jumlah honorer.

Azwar Anas menyampaikan keheranannya soal jumlah honorer di depan para bupati saat rakor Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dengan KemenPAN-RB di Jakarta, Rabu (21/9).

Seharusnya, kata menteri kelahiran 6 Agustus 1973, tanggung jawab pemerintah dalam lima tahun ini hanya menyelesaikan 410 ribu honorer, berdasar hasil pendataan honorer pada 2014.

Azwar terkejut setelah tahu dari Plt Kepala BKN Bima Haria Wibisana bahwa jumlah honorer membengkak lagi saat pemerintah melakukan pendataan non-ASN tahun ini.

"Terkejut saya melihat perkembangan datanya, dari 410 ribu pada 2014 menjadi 1,1 juta untuk 2022," kata MenPAN-RB Azwar Anas.

Melihat fakta seperti itu, Menteri Anas pesimistis masalah honorer akan tuntas.

"Ini akan terus berulang-ulang. Susah juga kalau dibilang penyelesaian honorer super terakhir, karena per lima tahun selalu bertambah jumlah honorernya," tegasnya.

Plt Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengungkap sejumlah keanehan seputar jumlah honorer K2 dalam pendataan non-ASN. Azwar Anas khawatir ada Republik Honorer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News