Menteri LHK: Pemerintah Telusuri Isu Dioksin Telur Ayam di Sidoarjo

Menteri LHK: Pemerintah Telusuri Isu Dioksin Telur Ayam di Sidoarjo
Suasana saat diskusi para ahli/akademisi dan pejabat ITS, Unair, UI, BPPT, Polda Jatim, Pemda Jatim, Dirjen dan Direktur KLHK di Gedung Kementerian LHK, Manggala Wanabhakti, Jakarta, Selasa (3/12). Foto: Humas KLHK

Pembahasan Mendalam Dioksin

Sementara itu, sebagai langkah lanjutan, akhir minggu lalu juga dilakukan focus expert group discussion, langsung dipimpin oleh Menteri LHK dan dihadiri para ahli serta pakar-pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Airlangga (UNAIR), BPPT, dan Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah (Puslabfor Polda) Jawa Timur.

Disamping itu, diskusi ini juga dihadiri oleh unsur-unsur Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Mojokerto, serta stakeholder terkait lainnya.

"Dalam diskusi dibahas secara mendalam persoalan-persoalan yang berkaitan dengan dioksin serta persoalan-persoalan sosial ekonomi yang ada di tengah masyarakat," ungkap Siti.

Langkah-langkah kongkrit telah disiapkan dan penelitian lapangan telah diawali untuk studi kimia dioxine dan lingkungan yang  dipimpin oleh Dr. Setyo Gunawan dari ITS serta segera diturunkan tim studi sosek dalam rangka pemulihan yang dipimpin oleh Dr. Setyo Moersidik dari UI.

Sementara itu, Pakar kehewanan dari Universitas Airlangga, Prof. Lazuardi menjelaskan ayam merupakan hewan sensitif, sehingga secara teori ayam akan mati terlebih dahulu sebelum racun masuk ke dalam telur.

"Kalau kita lihat jenis hewan yang dipakai sebagai uji yaitu ayam, sebenarnya ayam itu adalah hewan yang sensitif, dan bisa-bisa ayamnya mati duluan secara teori sebelum racunnya masuk ke telur, meskipun bisa saja ada teori akumulasi. Inilah yang juga akan  didalami secara ilmiah,” ujar Prof Lazuardi.(jpnn)

Kementerian LHK telah mengambil sampel telur dan memulai focus group discussions (FGD) para ahli yang dipimpin Menteri LHK Siti Nurbaya tanggal 29 dan 30 November lalu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News