Menunggu Janji Beli Sapi

Sapi Dekil, Produksi Susu Turun Drastis

Menunggu Janji Beli Sapi
Menunggu Janji Beli Sapi
SLEMAN - Janji pemerintah pusat untuk membeli ternak para pengungsi korban Merapi hingga kini tak juga ada kejelasan. Sejak dilontarkan janji tersebut paska letusan Merapi, kepastian kapan ternak akan dibeli pemerintah pusat tak juga didapat para peternak. Padahal, kini mereka dalam keadaan serba terhimpit dan berpotensi merugi.

Hal ini dialami para peternak sapi perah. Mereka mengeluhkan tidak adanya kepastian pembelian sapi tersebut. Padahal, kondisi sapi-sapi milik peternak yang kini berada di tempat-tempat penampungan sudah semakin mempriihatinkan. Beberapa siantaranya sudah terserang penyakit mastitis (puting) dan penyakit kuku serta mulut.

"Saya terpaksa menjual sapi saya yang sudah induk dengan harga Rp 5,5 juta. Padahal harga jualnya bisa mencapai Rp 15 juta. Ini saya lakukan karena butuh uang untuk berbagai kebutuhan," ungkap Tri Suwarno, peternak sapi perah asal Dusun Boyong di tempat penampungan sapi Lapangan Tlogoadi, kemarin (18/11).

Pembelian sapi oleh para 'bakul dengan harga rendah mulai terjadi. Di tempat penampungan ternak Tlogoadi, hingga kini sudah ada sedikitnya 40 sapi yang dijual dengan harga sepertiga harga pasaran. Selain hal ini terjadi lantaran belum adanya kejelasan dari pemerintah soal janji pembelian sapi, penjualan sapi ke tengkulak juga terjadi akibat sudah mulai banyak sapi yang sakit dan tak produktif menghasilkan susu.

SLEMAN - Janji pemerintah pusat untuk membeli ternak para pengungsi korban Merapi hingga kini tak juga ada kejelasan. Sejak dilontarkan janji tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News