Menyendiri tak Selalu Berdampak Buruk

Menyendiri tak Selalu Berdampak Buruk
Kesepian. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com - Seseorang yang memiliki sifat introver kerap dikaitkan dengan kebiasaan gemar menyendiri. Meskipun demikian, menarik diri dari pergaulan sosial ternyata tidak selalu berdampak negatif.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sesekali menyendiri juga baik untuk kesehatan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Personality and Social Psychology Bulletin, jika Anda meluangkan waktu 15 menit untuk menyendiri dan tidak melakukan aktivitas apa pun (termasuk tidak menggunakan gawai), hal ini bisa membuat Anda lebih rileks dan tenang. Selain itu, konsentrasi Anda pun lebih meningkat.

“Tampaknya ada semacam stigma pada mereka yang gemar menyendiri. Padahal menyendiri adalah sesuatu yang terjadi setiap hari. Dan ini lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia,” kata Thuy-vy T. Nguyen dari Department of Clinical and Social Sciences in Psychology, University of Rochester.

“Pelajaran lainnya adalah jika Anda adalah seseorang dengan jadwal sibuk atau gaya hidup yang penuh tekanan, mungkin dengan menyendiri barang sejenak, bisa berguna untuk menjalani hari-hari Anda agar lebih bermanfaat,” tambahnya.

Menurut Nguyen, salah satu manfaat menyendiri adalah bisa menghilangkan emosi negatif. Karena dengan menyendiri dan melakukan kontemplasi, tubuh dan pikiran bisa lebih santai dalam menghadapi keadaan.

Penelitian yang dilakukan pada peserta yang merupakan golongan mahasiswa membuktikan bahwa menyendiri bisa menurunkan efek buruk dari rasa takut, kesal, mudah tersinggung dan gelisah.

Berpikir positif dan memilih berbagai cara untuk menghabiskan kesendirian bisa membuat hidup Anda menjadi lebih baik dan terhindar dari emosi negatif.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sesekali menyendiri juga baik untuk kesehatan. Karena itu, menyendiri tak selamanya berdampak negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News