Merapi Masih Simpan Energi

Wedus Gembel Hancurkan Kawasan Taman Nasional

Merapi Masih Simpan Energi
Kondisi puncak Merapi setelah mengalami 5 kali erupsi. Foto : Radar Solo/JPNN
Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan mengungkapkan, awan panas dan debu vulkanik Merapi sedikitnya telah merusak 3.559 hektare dari total 6.400 hektare hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Rinciannya, hutan yang terkena awan panas di resor Cangkringan seluas 309 hektare, resor Kemalang, Klaten, 50 hektare, serta resor Dukun dan Srumbung di Kabupaten Magelang 100 hektare.

"Semua pohon yang terkena awan panas ini mati," kata Zulkifli saat meninjau Balai TNGM Sleman di Hargobinangun, Pakem, kemarin (30/10). Hutan yang rusak akibat debu vulkanik paling parah di resor Dukun dan Srumbung seluas 1.800 hektare, sedangkan di resor Cangkringan, Turi, dan Pakem seluas 1.300 hektare. "Awan panas juga membakar sarang elang dan menyebabkan migrasi satwa monyet ekor panjang," imbuh Menhut.

Rencananya kawasan TNGM direhabilitasi setelah kondisi Merapi mulai mereda. Menurut Zulkifli, proses rehabilitasi membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Hanya, waktu rehabilitasi belum bisa ditentukan sebelum situasi benar-benar dinyatakan aman.

Rehabilitasi dilakukan dengan penanaman pohon pinus, paramala, dan puspa. Menurut Menhut, biaya rehabilitasi membutuhkan dana sedikitnya Rp 5 miliar. Rata-rata per hektare butuh 500 pohon. "Setiap satu hektare hutan kira-kira menelan dana Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Ya, tinggal dikalikan saja berapa totalnya," ujarnya.

ANCAMAN erupsi gunung Merapi belum berakhir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) Kementerian ESDM memperkirakan energi yang sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News