Merasa Hanya Jalankan Perintah, AKBP Arif Rachman Minta Dibebaskan

Merasa Hanya Jalankan Perintah, AKBP Arif Rachman Minta Dibebaskan
Terdakwa perkara perintangan penyidikan atau obstruction of justice kematian Brigadir J, AKBP Arif Rachman Arifin. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim penasihat hukum AKBP Arif Rachman Arifin memohon kepada majelis hakim agar membebaskan kliennya dari segala dakwaan dan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).

Hal itu disampaikan oleh salah satu penasihat hukum Arif Rachman, Marcella Santoso saat membacakan poin-poin petitum dalam pleidoi atas tuntutan JPU dalam sidang lanjutan obstruction of justice kematian Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat (3/2).

"Pertama, menyatakan saudara terdakwa Arif Rachman Arifin tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Saudara Penuntut Umum dalam dakwaan satu primer, dakwaan satu subsider, dakwaan kedua primer, dan dakwaan kedua subsider," pinta Marcella di ruang sidang.

Kedua, tim penasihat hukum Arif Rachman memohon majelis hakim melepaskan terdakwa dari segala tuntutan.

Ketiga, melepaskan terdakwa Arif Rachman Arifin dari segala tuntutan karena tidak sah mengingat tidak adanya izin atasan yang berhak menghukum saat berita acara pemeriksaan dalam perkara a quo dilakukan.

"Keempat, melepaskan terdakwa Arif Rachman Arifin dari segala tuntutan karena adanya daya paksa dalam diri terdakwa," ucap Marcella.

Kelima, memohon agar majelis hakim melepaskan terdakwa Arif Rachman dari segala tuntutan karena tindakan yang dilakukan merupakan perintah jabatan.

"Tindakan yang dilaksanakan dengan iktikad baik sebagaimana diatur sebagai alasan penghapus pidana dalam Pasal 51 Ayat 2 KUHP," kata Marcella.

Tim penasihat hukum Arif Rachman memohon majelis hakim melepaskan terdakwa dari segala tuntutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News