Meski Memberi Kemudahan, Sejumlah Petani di Jatim Belum Terbiasa Menggunakan Kartu Tani

jpnn.com, SURABAYA - Salah satu petani di Desa Lengkong, Kecamatan Anyar, Kabupaten Mojokerto bernama Edi Susanto mengaku sudah merasakan manfaat Kartu Tani yang diluncurkan Kementerian Pertanian (Kementan).
Kartu Tani yang dia terima memberi kemudahan mendapatkan pupuk bersubsidi di antaranya berupa kuota urea 41 kilogram, NPK 81 kilogram, ZA 14 kilogram, dan organik 148 kilogram untuk musim tanam pertama jagung.
"Pengambilannya bisa disesuaikan kebutuhan," kata Susanto, di Surabaya, Jumat (16/5).
Namun, Susanto beberapa kali menemukan kendala dalam penggunaannya karena sejumlah petani belum terbiasa dengan sistem yang dibuat.
"Kalau manfaatnya kartu tani jelas ada, hanya saja karena petani rata-rata sudah tua-tua, kebanyakan belum paham elektronik," ujar dia.
Susanto menjelaskan, syarat untuk mendapatkan kartu tani harus bergabung dalam dalam Kelompok Tani (Poktan).
Petani juga diminta mengumpulkan fotokopi e-KTP, tanda kepemilikan tanah, bukti setoran pajak tanah, bukti sewa, atau anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Kemudian data itu diverifikasi melalui data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan diarahkan ke sistem e-RDKK.
Para petani yang rata-rata sudah berusia lanjut di Jatim kesulitan menggunakan Kartu Tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Jatim Sumbang 25 Persen Laju Tanam Padi Nasional, Khofifah: Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan
- KPK Akan Periksa La Nyalla Terkait Kasus Dana Hibah Jawa Timur Setelah Penggeledahan
- Ditanya Pemanggilan La Nyalla, KPK: Tunggu Saja
- Geledah Rumah La Nyalla, KPK Temukan Bukti Apa?
- Polisi Jatim Kejar-kejaran dengan 2 Maling Motor, Tegang