Mexico di Gigi El Peje

Oleh Dahlan Iskan

Mexico di Gigi El Peje
Dahlan Iskan di ladang gandum di pedesaan Amerika Serikat menjelang panen. Foto: Disway

Yang juga jelas: Obrador adalah presiden yang paling kiri dalam sejarah Meksiko. Saking kirinya banyak yang takut. Seperti yang diserangkan lawan politiknya: kalau Obrador terpilih Meksiko bisa bernasib seperti Venezuela. Ke negara gagal.

Banyak pula yang khawatir: kemenangan Obrador ini jangan-jangan hanya karena rakyat sudah bosan. Setelah beberapa kali dapat presiden yang dinilai kurang tegas.

Seratus tahun terakhir Meksiko memang menganut aliran neolib. Terbukti tidak bisa membuat Meksiko maju.

Ekonominya sekelas dengan Indonesia. Kehidupan sosialnya mirip-mirip. Hanya beda di agama. Meksiko Katolik. Indonesia Islam.

Politiknya sangat mirip: jual beli suara. Pun suap menyuapnya. Pun jegal-jegalannya. Pun janji-menjanjinya.

Jangan lupa: ideolog Orde Baru memang belajar politik ke sana. Waktu itu ada partai yang sudah berkuasa 50 tahun lebih. Partai PRI. Kok bisa. Ingin tahu: bagaimana sebuah partai bisa berkuasa lama.

Dari situlah inspirasinya: mengapa dibuat Golkar. Mengapa Golkar bisa berkuasa lebih dari 30 tahun.

Hanya saja sang murid masih tetap kalah dari guru: PRI berkuasa selama 90 tahun. Golkar runtuh di tahun 1999. PRI baru tumbang setahun kemudian.

Meksiko menganut aliran neolib. Ekonominya sekelas dengan Indonesia. Kehidupan sosialnya mirip-mirip. Hanya beda di agama. Meksiko Katolik. Indonesia Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News