Michelle Annissa

Oleh Dahlan Iskan

Michelle Annissa
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sebenarnya Walsh sudah mendaftar untuk pemilihan bakal calon. Di sana siapa saja boleh mencalonkan diri. Asal: ada surat dukungan dari 3.000 orang. Tidak perlu dicalonkan oleh partai.

Sembilan orang memenuhi syarat sebagai bakal calon. Walsh mundur. Dia pilih jadi menteri. Tinggal delapan –empat di antaranya wanita.

Setelah diadakan pemilihan awal, dua wanita tadilah yang lolos. Wu dapat suara jauh lebih banyak: 32 persen. Annissa: 17 persen.

Apakah di Pilwali nanti Annissa bisa membalik keadaan?

Dua-duanya dikenal sebagai aktivis Partai Demokrat, tetapi Annissa punya kelebihan: lahir di Boston. Mungkin, itu juga bukan kelebihan: lebih 50 persen penduduk Boston lahir di luar Boston.

Begitu menarik Kota Boston. Sejak lama. Begitu banyak universitas ternama di Boston. Dua di antaranya Anda sudah tahu: Harvard dan MIT.

Masih ada Boston University. Ada juga sekolah musik yang hebat: Berklee College of Music.

Wu sendiri kali pertama datang ke Boston juga untuk kuliah: di Harvard. Dia ambil ekonomi. Lalu hukum.

Kota Boston –dengan penduduk 600.000 orang– punya anggaran sekitar Rp 60 triliun, tetapi utangnya hampir Rp 25 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News