Militer Thailand Dukung Pemilu Dipercepat

Militer Thailand Dukung Pemilu Dipercepat
Militer Thailand Dukung Pemilu Dipercepat
Massa Kaus Merah, sebagian besar warga miskin dan warga pinggiran yang mendukung mantan PM Thaksin Shinawatra yang terguling lewat kudeta, menegaskan tak akan mengakhiri unjuk rasa sampai pemerintah mempercepat pemilu. PM Abhisit juga didesak agar mundur dan meninggalkan Thailand.

 

Demonstrasi di Bangkok terus berlanjut kemarin. Ibu kota Thailand pun berubah menjadi "lautan merah". Ribuan warga Kaus Merah kembali turun ke jalan sambil melambaikan bendera dan melontarkan yel-yel. "Abhisit, turun dan pergi," ujar massa. Sambil berpawai di jalan, mereka juga mengusung peti mati dan dua jenazah rekan mereka yang tewas dalam unjuk rasa Sabtu lalu.

 

Menggunakan mobil, truk, dan tuk tuk (kendaraan khas Thailand yang menyerupai bajaj), massa Kaus Merah membanjiri jalan-jalan di pusat Kota Bangkok. Dua jenazah demonstran dinaikkan pikap. Iring-ringan 14 peti mati kosong ditutupi bendera nasional Thailand dan kembang berada di depan. Deretan mobil itu berjalan mengular melintasi ibu kota.

 

Pengunjuk rasa juga membawa potret rekan-rekan mereka lainnya yang tewas Sabtu lalu. "Kami ingin menunjukkan kepada rakyat bahwa pemerintah yang sekarang adalah pembunuh. Mereka telah menembaki orang-orang (pengunjuk rasa) yang tidak bersenjata," kata Pradit Yomma, 45, warga Bangkok yang juga pekerja konstruksi.

 

BANGKOK - Ada sinyal bahwa krisis politik di Thailand terselesaikan dalam waktu dekat. Panglima militer Thailand Jenderal Anupong Paojinda secara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News