Misteri Penghapusan Pelajaran TIK di Kurikulum 2013

Misteri Penghapusan Pelajaran TIK di Kurikulum 2013
MENDALAM: Kepala Litbang PGRI Moch Abduh Zen (kanan) dan Agus Rachman dari Kemendikbud (tengah) saat menjadi pembicara FGD. Foto: Adrianto/indopos
Entah karena apa, Retno justru melempar kesempatan pertamanya kepada Abduh. Aksi Retno disambut senyum oleh Abduh, kemudian disambut tawa peserta diskusi. Maklum, kedua tokoh guru ini berasal dari dua wadah guru yang berbeda yang dikenal selalu bersaing. Abduh dari PGRI dan Retno sekjen FSGI.

’’Mungkin karena saya dianggap senior, jadi saya yang harus duluan,’’ kata Abduh membuka pembicaraan. FGD yang kali ini mengupas seputar profesionalisme guru di era digital ini juga menampilkan pembicara lain, seperti Praktisi Pendidikan Itje Khodijah, Asep Sapa’at dari Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa, Obert Hoseanto dari Microsoft dan Agus Rachman, Kasubid Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Juga ada Praktisi Standardisasi Nosa Kurniawan.

Abduh Zen mengakui, kemajuan teknologi informasi telah mengubah sikap dan cara berpikir anak didik. Karena, saat ini siapa pun termasuk anak-anak sudah terbuka akses informasi maupun komunikasi yang nyaris tanpa batas. ’’Karena itu, sebaiknya anak-anak itu harus dibekali keterampilan mendasar, keterampilan berpikir maupun keterampilan berkomunikasi dalam menghadapi kemajuan teknologi,’’ kata Abduh.

Anak-anak, kata Abduh, sebaiknya sudah ditanamkan keterampilan kognitif (cognitive skills) yakni keterampilan berpikir ala pakar. Mereka memiliki kemampuan bukan saja merekam data atau fakta di sekelilingnya, tapi  juga bagaimana mengelola data itu, kemudian dipergunakan untuk memecahkan masalah yang belum ada formulanya.

Focus Group Discussion (FGD) Indopos –JPNN.com dan Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa mengupas seputar Guru, antara Perjuangan dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News