Misteri Penghapusan Pelajaran TIK di Kurikulum 2013

Misteri Penghapusan Pelajaran TIK di Kurikulum 2013
MENDALAM: Kepala Litbang PGRI Moch Abduh Zen (kanan) dan Agus Rachman dari Kemendikbud (tengah) saat menjadi pembicara FGD. Foto: Adrianto/indopos
Selanjutnya, interpersonal skills, yakni anak harus punya kemampuan komunikasi yang baik agar bisa meyakinkan orang terhadap apa yang dia sampaikan. Ketiga adalah kemampuan internal personal, kemampuan  dalam berkomuikasi dengan dirinya sendiri. ”Jadi anak perlu dibekali ketahanan mental, sehingga bisa mengelola gejala psikologis yang timbul dalam dirinya.”

Tentu saja, lanjut Abduh, untuk pembekalan ketiga hal mendasar itu, mau tidak mau akan melibatkan bagaimana gurunya mengajar. Ia lantas menyebut dalam UU Sisdiknas, bahwa dalam UU itu guru ditempatkan sebagai fasilitator. Artinya, guru harus mampu menciptakan suasana proses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan dirinya. Ini pembelajaran active learning. Tetapi, praktiknya memang belum sepenuhnya dilakukan.

’’Inilah yang menurut saya harus menjadi fokus perhatian profesionalisme guru bagi pemerintah. Tapi sampai hari ini proyek-proyek profesionalisme guru baru sibuk menguji kompetisi awal, kompetensi akhir, memetakan, tapi sampai kapan akan terimplementasi dalam dunia pendidikan saya belum tahu,’’ ujarnya.

:vid="8353"

Focus Group Discussion (FGD) Indopos –JPNN.com dan Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa mengupas seputar Guru, antara Perjuangan dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News