Moeldoko Serius Kembangkan Bus Listrik Karya Anak Bangsa

Moeldoko Serius Kembangkan Bus Listrik Karya Anak Bangsa
Moeldoko. Foto; Jawa Pos.Com/JPNN.Com

Bahkan, kandungan komponen lokal bus tersebut ternyata sudah mencapai sekitar 60 persen berdasarkan sasis, interior sampai bodi yang sudah dilokalkan.

Namun, Moeldoko terus berusaha meningkatkan kandungan lokal bus Maxvel seiring bertambahnya kapasitas produksi.

"Jadi, kalau kami hitung-hitung berapa persen dari total lokal konten MAB, ya kurang lebih 60 persen lokal konten. Dalam pengembangan ke depan, kami belum bermitra tetapi brainstorming sudah mulai beberapa perusahaan asing mendekat ke kami. Di antaranya dari Jerman, mereka juga ingin mass produksinya di Indonesia. Di antaranya seperti pengembangan suspensi, steering system, brake system," jelas Moeldoko.

Menurut Meoldoko, sejauh ini sudah ada sejumlah perusahaan asing yang tertarik mengajukan kerja sama dengan PT MAB.

Untuk saat ini baterai pada bus tersebut masih buatan para teknisi dari MAB. Namun ke depan, MAB ingin bekerja sama dengan perusahaan pembuat baterai dari negara lain seperti Korea, Australia, Jepang hingga Eropa.

"Kami kemarin empat hari berdiskusi dengan pihak mereka. Mudah-mudahan nanti kami bisa kerja sama dengan mereka. Berikutnya dari Korea Selatan. Kemarin saya terima sendiri. Pengembangan ke depan untuk baterai kontrol, berikut baterai dan interior. Lalu charging baterai yang lebih cepat lagi," jelas Moeldoko.

MAB akan mencari perusahaan baterai yang bisa memasok kebutuhan bus hasil anak bangsa.

Adapun kriterianya yang diinginkan, meliputi kapasitas baterai, kekuatan jarak tempuh, durasi pengisian baterai hingga daya tahan baterai.

Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko menilai bus bertenaga listrik produksi PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang diberi nama Maxvel pantas dibanggakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News