Mohon Doa Restu Melalui Wawancara Televisi

Mohon Doa Restu Melalui Wawancara Televisi
ARTY ARDHILA. Pembawa Baki Bendera Dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi ini adalah Siswi SMA N I Bengkalis Riau. Bercita-Cita Menjadi Dokter, Mengaku Harus ketika mendengar Dentuman Meriam. FOTO :Agus Srimodin/jpnn
JAKARTA - Upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 65 di Istana Negara  benar-benar menjadi hari istimewa bagi Arty Ardhila, Siswi SMA Negeri I Bengkalis Riau. Pasalnya, pelajar kelahiran Bengkalis, Riau 2 Januari 1993 ini, banyak mengalami kejutan dalam upacara yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Terima kasih, terima kasih semuanya," kata Arty ketika ditemui JPNN usai mengikuti ipacara penurunan bendera di Istana negara. Matanya berkaca-kaca. "Doakan Arty biar sukses ya...," pinta Arty seperti tak kuat menahan air matanya.

Ia mengaku senang, bahagia bercampur aduk. "Sulit mas untuk menceritakan sekarang,"ujarnya. Arty mengaku senang karena sukses menjalankan tugas sebagai pasukan paskibraka. Ia mengaku bangga karena mewakili daerahnya di ajang yang sangat penting itu. "Saya benar-benar bersyukur karena sukses menjalankan tugas ini."

"Terima kasih ya Allah, terima kasih Umi. Terima kasih semuanya," lagi-lagi Arty mengucap syukur. Siswi kelas 3 IPA SMA Negeri I Bengkalis itu tak henti-hentinya mengucap syukur ke Illahi. Ia tak kuasa menahan haru, dan sesekali menahan senyum menyembunyikan kebanggaannya. "Di sini semuanya mendadak, jadi membuat saya serba terkejut," ujarnya.

JAKARTA - Upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 65 di Istana Negara  benar-benar menjadi hari istimewa bagi Arty Ardhila, Siswi SMA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News