Muhibah Budaya Jalur Rempah Kupang dan Wangi Abadi Kayu Cendana

Muhibah Budaya Jalur Rempah Kupang dan Wangi Abadi Kayu Cendana
Sebanyak 40 orang pemuda-pemudi Indonesia dari 34 provinsi sebagai Laskar Rempah melakukan berbagai aktivitas budaya di Kota Kupang, NTT. Foto: dokumentasi Kemendikbudristek

Perjalanan Muhibah Budaya Jalur Rempah memfokuskan pada pemahaman dan aksi bersama sebagai usaha budidaya cendana, mulai proses penanaman bibit hingga perawatan yang membutuhkan proses tak mudah.

Hal ini harus menjadi komitmen bersama antara pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat, agar minyak cendana terbaik di dunia ini tidak punah dari bumi NTT ini.

“Tanaman endemik cendana menjadi salah satu tanaman yang memiliki nilai sosial, budaya dan ekonomi. Cendana di NTT saat ini mengalami penurunan populasi akibat berbagai perilaku manusia yang cenderung melihat dari sisi ekonomi semata. Padahal berabad-abad lalu cendana merupakan salah satu bahan pelengkap untuk berbagai ritual adat,” kata Koordinator Perubahan Iklim dan Bencana Walhi NTT Deddy F Holo.

Upaya konservasi cendana di NTT saat ini sedang dilakukan oleh WALHI NTT dengan membangun 2 (dua) pusat pembibitan dan 1 hektar lahan indukan cendana di kabupaten Sumba Timur, sebagai upaya pelestarian dari berbagai ancaman seperti kebakaran hutan, illegal loging, dan rendahnya minat masyarakat untuk menanam cendana.

“Upaya konservasi cendana harus menjadi gerakan bersama dalam memulihkan ekosistemnya yang sudah semakin terancam punah. Dukungan regulasi perlindungan dan pemanfaatan cendana di NTT perlu didorong oleh pemerintah sebagai wujud komitmen dalam pelestarian dan kesejahteraan masyarakat NTT. Lembaga konservasi dunia, Union For Concervation of Natural Resource pada tahun 1977 telah menetapkan cendana di NTT sebagai spesies red list. Artinya tanaman cendana sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar,” tegas Deddy.

Baca Juga: Aipda Niam Bersujud Seusai Dapat Map dari Kapolres, Tegang

Sesepuh Masyarakat Timor, Beny Litelnoni mengungkapkan hal senada dengan keprihatinannya terhadap nasib rempah cendana di Pulau Timor yang makin terancam.

Meski dia melihat ada beberapa kelompok tani yang sudah berinisiatif untuk budidaya kayu cendana, dan mulai berkembang. Hanya saja, perlu ada dukungan anggaran dari  pemerintah.

Nusa Tenggara Timur menjadi singgahan keenam dari Muhibah Budaya Jalur Rempah yang menggunakan KRI Dewaruci.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News