Mulyanto Sebut Penggantian LPG ke DME Jangan Sampai Membebani APBN
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menyiapkan skema produksi, distribusi, dan mekanisme substitusi dari liquid petrolium gas (LPG) ke dimethyl ether (DME) secara cermat.
Mulyanto mengatakan substitusi ke DME sebagai hasil gasifikasi batu bara adalah langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG.
Namun, menurutnya, pemerintah harus menghitung secara cermat aspek keekonomiannya.
"Jangan sampai upaya ini malah membebani APBN," kata Mulyanto kepada JPNN.com, Kamis (27/1).
Mulyanto menekankan pentingnya aspek keekonomian proses substitusi ini.
Dia berharap harga DME harus bersaing dengan harga LPG termasuk juga dengan harga gas alam (LNG) atau kompor listrik.
Apabila biaya produksi DME lebih mahal akan berpotensi membebani APBN.
Lebih lanjut, kata Mulyanto, melalui UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, untuk proyek hilirisasi minerba dikenakan royalti nol persen.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menyiapkan skema produksi, distribusi, dan mekanisme substitusi dari LPG ke DME secara cermat.
- Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Bamsoet Buka Suara
- Didimax Bagikan Tip Sukses Belajar Trading Forex untuk Pemula, Cek di Sini
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Sri Mulyani, tetapi Tetap Waspada
- Menkeu Sri Mulyani: Bea Masuk Turun 3,8 Persen
- Menaker Ida Fauziyah: Saya Senang Terima Info Lulusan BBPVP Bekasi Diminati Industri
- Turut Sukseskan Angkutan Lebaran, DLU Terima Penghargaan dari Kemenhub