Mungkin Hal Seperti Ini yang Membuat Gerombolan Corona Leluasa Menyerang Surabaya

Mungkin Hal Seperti Ini yang Membuat Gerombolan Corona Leluasa Menyerang Surabaya
Kabag Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro memantau penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional Genteng, Selasa (5/5/2020). FOTO: ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya mengaku kesulitan menghadapi para pedagang dan pembeli di sejumlah pasar tradisional yang sering melakukan pelanggaran protokol kesehatan menghadapi pandemi virus corona jenis baru COVID-19.

"Betapa sulitnya menertibkan dan mengajak para pedagang maupun pembeli di pasar tradisional itu untuk menaati ketentuan atau protokol yang ada," ucap Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Rabu (6/5).

Anak buah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu menyebut misalnya di Pasar Keputran yang hampir setiap hari dilakukan penertiban.

Meski yang melanggar ditegur, lanjutnya, ada saja pedagang maupun pembeli yang kembali melanggar.

Dikatakan, petugas dari Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, setiap hari gencar turun untuk melakukan operasi dan sosialisasi terkait penggunaaan masker.

Hal itu terus menerus dilakukan agar masyarakat dapat menjadikan aturan tersebut sebagai kebiasaan.

"Kami juga senantiasa menjadikan hal itu sebagai kebiasaan. Karena yang belum biasa menjadi biasa itu sulitnya," kata Hebi.

Banyak pedagang yang mengeluh suaranya tidak dapat didengar jelas oleh pembeli jika mengenakan masker.

Anak buah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan kendala penerapan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News