Mungkin Hal Seperti Ini yang Membuat Gerombolan Corona Leluasa Menyerang Surabaya
Makanya, Hebi memberi solusi agar di setiap toko menyediakan kertas dan pembeli dapat menuliskan kebutuhannya tanpa harus membuka masker.
"Guna menghindari kendala komunikasi itu, pihak PD Pasar juga sosialisasi untuk menyediakan kertas biar pembeli bisa menuliskan kebutuhannya," katanya.
Tak hanya menerapkan physical distancing atau jaga jarak fisik di lingkungan pasar, Hebi menyatakan, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya bahwa alat pembayaran berupa uang kertas dan koin juga menjadi media penyebaran virus.
Oleh karena itu, lanjut dia, demi keamanan dan keselamatan warga sebelum uang tersebut diterima maka harus disemprot menggunakan disinfektan.
"Uang pun harus disemprot dulu sebelum dimasukkan di dalam tas. Jadi uang kertas dan receh ini berbahaya," katanya.
Selain itu, kata Hebi, yang tidak boleh ketinggalan siapapun yang berlalu lalang di pasar juga wajib menggunakan masker dan sarung tangan plastik tanpa terkecuali, terutama bagi para pedagang.
Di sisi lain, Hebi juga meminta agar warga setelah melakukan aktivitas di pasar, setiba di rumah segera bersih-bersih badan/mandi.
"Mohon sekali lagi masyarakat untuk langsung mandi setelah tiba di rumah," katanya. (antara/jpnn)
Anak buah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan kendala penerapan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona COVID-19.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Begini Respons Risma soal Namanya Dikantongi PDIP untuk Pilkada Jakarta
- Eri Cahyadi: PPPK Jangan Sikut-sikutan, Jangan Rebutan Jabatan
- Mensos Risma Tidak Akan Hadiri Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel
- Survei WE Institut: Elektabilitas Eri Cahyadi Tertinggi untuk Pilkada Surabaya 2024
- Irwan: IKA SKMA Jatim Harus Berperan Aktif Mendukung Program Pemerintah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak