Musim Hujan Datang, Waspadai Disentri

Musim Hujan Datang, Waspadai Disentri
Musim Hujan Datang, Waspadai Disentri
’’Penyakit ini kerap muncul di pemukiman padat tanpa adanya sanitasi baik, tidak higienis, dan terbatasnya persediaan air bersih. Biasanya penyakit ini cenderung mewabah pada puncak musim hujan dan panas,” terangnya.

Dipaparkan, penyakit itu tersebar melalui makanan dan air yang sudah dikotori atau yang disebarkan lalat. Kuman disentri ini hidup dalam usus besar manusia dan menyebabkan luka pada dinding usus. Inilah yang menyebabkan kotoran penderita sering tercampur nanah dan darah.

’’Pada musim hujan, disentri perlu diwaspadai karena sumber air sering tercemar, makanan kurang bersih, dan banyak sampah,” tutur dokter spesialis penyakit dalam ini.

Disentri basiler, imbuh dia, berawal dari masuknya kuman ke dalam saluran pencernaan yang menyebabkan peradangan. Biasanya akan terasa setelah dua hari pasca terinfeksi bakteri. Setelah demam tinggi, anak kehilangan nafsu makan, muntah, mencret, dan nyeri perut. Penderita mungkin mengeluarkan tinja encer yang berlendir dan mengandung darah sampai 30 kali sehari, sehingga ia bisa kekurangan cairan. Pada tahap parah, infeksi terjadi hebat dan bisa menyebabkan kematian.

Sementara disentri amoeba ditandai diare disertai darah dan lendir dalam tinja, frekuensi buang air besar lebih sedikit dibandingkan disentri basiler (kurang dari sepuluh kali per hari), dan sakit perut hebat atau kolik. Parahnya, entamoeba histolytica bisa menyebar lewat aliran darah dan menginfeksi organ lain seperti hati dan otak. (nui/c1/adi)
Berita Selanjutnya:
Balita Gizi Buruk Meningkat

DISENTRI merupakan jenis penyakit yang banyak dialami masyarakat terutama ketika awal musim penghujan. Penyakit ini umumnya ditandai dengan rasa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News