Muslim Melbourne Minta Naiknya Penularan COVID-19 Tak Dikaitkan dengan Agama

Muslim Melbourne Minta Naiknya Penularan COVID-19 Tak Dikaitkan dengan Agama
Para pemimpin di Melbourne mengatakan sama seperti di kalangan warga Australia, ada sedikit orang-orang Muslim yang tidak menganggap virus corona sebagai ancaman. (AP: Andy Brownbill)

"Di saat sulit seperti ini, orang-orang mencari kambing hitam, dan sangat mudah bagi kelompok minoritas, seperti warga Muslim, untuk dikambinghitamkan. Inilah yang terjadi," kata Adel.

Kabar warga Indonesia di Victoria

Muslim Melbourne Minta Naiknya Penularan COVID-19 Tak Dikaitkan dengan Agama
Ada banyak warga Indonesia yang tinggal di kawasan 'hostpot' penularan virus corona di Australia.

 

Orang Islam memiliki ajaran untuk menyerahkan semua urusan kepada Tuhan, tetapi sebagai imam, Bekim mengingatkan hal itu dilakukan setelah manusia sendiri berusaha.

"Setelah kita mengikuti aturan pemerintah dan otoritas kesehatan, kita cuci tangan, pakai masker, baru kemudian serahkan kepada Allah," ujarnya.

Menurutnya membuat orang lain berisiko tertular malah bisa menjadi dosa besar, karena ada ayat Al-Quran yang menyebutkan membunuh orang tak bersalah sama seperti membunuh seluruh umat manusia.

"Dengan menolak dites dan tidak mengikuti anjuran kesehatan, seseorang bisa menulari orang lain dan membuat orang meninggal"

"Maka orang itu akan mencatat dosa besar," tegasnya.

Baca juga artikel terkait:

 

Islamic Council of Victoria (ICV) telah memperingatkan adanya upaya mengkambinghitamkan komunitas Muslim di Melbourne dengan terjadinya peningkatkan penularan virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News