Nasakom
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan alumnus FE UI hanya dikasih nilai 1,5 dan juluki sebagai si tukang bakar duit.
IP Sri Mulyani jeblok karena dianggap bertanggung jawab mengeluarkan anggaran Rp 500 triliun lebih untuk membiayai proyek IKN (ibu kota negara), dan berbagai proyek strategis yang hasilnya dianggap tidak strategis.
Menteri lain yang IP-nya jeblok ialah menteri ESDM Arifin Tasrif yang dianggap tidak lulus dalam mengelola sistem energi nasional yang masih sangat bergantung pada energi tidak terbarukan yang mengotori lingkungan.
Arifin Tasrif tergolong menteri yang paling sering didemo mahasiswa karena kenaikan harga BBM. IP Arifin Tasrif hanya 1,2.
Menteri lain yang jeblok ialah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Manoarfa, yang baru saja dikudeta oleh anak buahnya dan dijatuhkan dari kursi ketua umum PPP (Partai Persatuan Pembangunan).
Suharso hanya mendapatkan nilai 1,2 seperti Arifin Tasrif, karena buang-buang uang dalam proyek IKN dan proyek lain yang tidak perlu.
Luhut Binsar Panjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi mendapat IPK 1,3. Dia disebut “menteri dengan seribu jabatan”, dan merupakan menteri yang pertama kali mewacanakan jabatan presiden 3 periode.
Bahlil Lahadahlia, Menteri Investasi IPK 1,4. Bahlil dianggap sebagai menteri yang paling bertanggung jawab terhadap segala permasalahan investasi yang tidak pro rakyat, dan menteri yang pertama kali mewacanakan jabatan presiden 3 periode.
Nasakom versi UI adalah akronim dari 'nasib satu koma’, yang dimaksudkan memberi peringkat kepada kinerja Jokowi dan Ma’ruf Amien selama 3 tahun memerintah.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi