Natal, Pasukan Disebar ke Titik-titik Rawan Konflik

Natal, Pasukan Disebar ke Titik-titik Rawan Konflik
Tentara menjaga Gereja. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA  - Polri menggelar Operasi Lilin 2014 menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2015.

Operasi yang digelar 24 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015 tersebut melibatkan 80.560 petugas kepolisian. Pada perayaan tahun ini aparat dikerahkan ke titik-titik rawan macet dan keramaian.
 
Kapolri Jenderal Sutarman menerangkan, pengamanan Natal dan tahun baru bekerja sama dengan TNI. Rencananya, ada 80.560 petugas kepolisian dan 19.581 personel TNI untuk mengamankan kondisi saat perayaan Natal dan tahun baru.

"Kami juga menyiapkan 603 pos pelayanan serta memanfaatkan 895 unit CCTV," jelasnya saat ditemui di halaman Mapolda Metro Jaya kemarin.
 
Petugas akan ditempatkan di sejumlah titik kemacetan dan keramaian. Misalnya tempat ibadah, pusat perbelanjaan, bandara, terminal, dan sejumlah jalan protokol yang dinilai rawan macet. "Pengamanan akan dilakukan secara maksimal," tegasnya.
 
Sesuai catatan Polri, ada sekitar 12 polda yang akan menjadi prioritas. Untuk prioritas pertama, ada sejumlah daerah. Di antaranya sejumlah provinsi di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatera.

Lalu ada daerah yang masuk pada prioritas kedua, di antaranya Provinsi Banten, Sumatera Barat, dan Bengkulu. "Karakter dari daerah-daerah itu berbeda. Ada yang ancaman keamanan; ada juga yang lainnya," ucap Sutarman.
 
Yang jelas, prioritas tersebut dilakukan agar keamanan di wilayah polda-polda itu lebih terjaga. "Tentunya kami siap untuk mengamankan semua. Pengecekan kesiapan personel juga telah dilakukan dengan apel pasukan," paparnya.
 
Sutarman menuturkan, Hari Raya Natal merupakan momen religius yang dirayakan setiap tahun, begitu juga tahun baru. Karena itu, dua perayaan tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas masyarakat. "Mobilitas masyarakat yang meningkat membuat arus lalu lintas juga kian padat," ujarnya.
 
Pengamanan yang dilakukan Polri dengan didukung TNI itu dinilai efektif. Pasalnya, sesuai data dari Operasi Lilin 2013 dan 2012, terjadi penurunan jumlah kejahatan. Pada Operasi Lilin 2012, terjadi 3.150 kasus kejahatan, lalu menurun drastis menjadi 1.915 kasus kejahatan pada 2013.

"Namun, semua itu jangan sampai menurunkan kewaspadaan petugas. Masyarakat juga telah diimbau melalui media massa agar lebih hati-hati," tuturnya.
 
Pada kesempatan terpisah, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menandaskan, pihaknya akan membantu penuh pengamanan Natal dan tahun baru. Seperti biasanya, personel TNI akan dikerahkan untuk membantu mengamankan tempat peribadatan dan keramaian. "Personelnya sudah siap," ujarnya.
 
Apalagi, agendanya Presiden Jokowi akan hadir dalam perayaan Natal di Papua. Maka, TNI juga akan berupaya memberikan pengamanan lebih saat perayaan Natal di Pulau Cenderawasih tersebut.

"Setiap tahun kami terus ikut berperan aktif," katanya saat membuka rapat pimpinan di Mabes TNI di Cilangkap.
 
Presiden dan rombongan akan mengikuti perayaan Natal pada 27 Desember 2014 di Lanud Sentani, Jayapura. Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno juga memastikan bahwa keamanan presiden di sana terjamin.
 
Potensi gangguan keamanan sempat muncul menyusul insiden penembakan yang menewaskan sejumlah warga di Paniai, Papua, beberapa waktu lalu. Hingga saat ini pelaku penembakan masih simpang siur. "Aparat sudah mengantisipasi hal-hal yang mungkin muncul, jadi kami siap," kata dia.
 
Tedjo mengungkapkan bahwa pihaknya bakal mengerahkan sejumlah pasukan ke titik-titik rawan yang berpotensi terjadi konflik. Termasuk tempat-tempat keramaian.

"Kami ingin dan berharap perayaan Natal bisa berlangsung khidmat. Kami harap semua pihak mendukung itu," imbuhnya. (wan/dod/idr/dyn/c9/kim)


JAKARTA  - Polri menggelar Operasi Lilin 2014 menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2015. Operasi yang digelar 24 Desember 2014 hingga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News