New Normal ala Australia, Negara Lain Belum Tentu Bisa
"Setelah mereka membuka kembali layanan makan di tempat, layanan delivery akan tetap dilakukan juga," ujar Natasya Salim.
Kami menjawab pertanyaan seputar virus corona:
- Apakah Australia siap dengan gelombang kedua virus corona?
- Apa penjelasan di balik angka kematian di Indonesia?
- Siapa pasien pertama COVID-19 yang mengubah kehidupan dunia?
"Sebeneranya perbandingan biaya operasional antara menyediakan layanan takeaway dan delivery dengan layanan dine-in maka lebih besar kalau memberikan layanan dine-in," katanya.
Hellena Souisa menambahkan yang unik dari restoran Indonesia di Australia adalah hampir semuanya kini memiliki 'Whatsapp group'.
"Membuat kita yang … tidak tahu ada segitu banyak restoran Indonesia di Melbourne … jadi tahu oh ternyata banyak," ujarnya yang mengaku sering memesan makanan.
Alasan Australia bisa menekan penularan
Australia temasuk salah satu negara yang tegas soal aturan pembatasan sosial, karena menerapkan sejumlah denda yang besar.
"[Kita] mendengarkan imbauan-imbauan atau aturan dari pemerintah yang sedang berlaku dan berusaha menaatinya," kata Natasya soal apa yang bisa ditiru dari Australia.
Butuh 'keterbukaan dan ketegasan' pemerintah
Yanuar Nugroho, seorang akademisi Indonesia mengatakan ada kesan pemerintah tidak serius sejak awal mewabahnya virus corona.
Kondisi new normal sedang banyak dibicarakan di hampir semua negara, termasuk di Australia dan Indonesia. ABC Indonesia membahasnya dalam diskusi online
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka