Nikita vs Najwa

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Nikita vs Najwa
Aktris Nikita Mirzani mengkritik Najwa Shihab. Foto : Ricardo

Lewat oknumisasi, institusi selalu dihindarkan dari kesalahan, karena oknum yang selalu menjadi biang kerok masalah.  

Semua kesalahan yang dilakukan aparat atau anggota hanya sebatas kesalahan “oknum” oleh pemberitaan media, sekalipun yang menjadi korban adalah rekan seprofesinya. 

Dengan menyuburkan kekebalan institusi, kepentingan publik akan lembaga aparat negara yang sehat, transparan, dan akuntabel akhirnya.

Tidak akan ada reformasi yang menyeluruh di level institusi. Kasus Sambo seharusnya menjadi pintu masuk bagi reformasi total di level institusi Polri. 

Akan tetapi, dengan oknumisasi, maka reformasi akan mandek karena penyelesaiannya berhenti pada level oknum.

Era media sekarang sudah berubah dengan munculnya media sosial yang melahirkan para selebritas dan influencer. 

Kebiasaan oknumisasi masih tetap berlaku di media mainstream, dan sekarang disusupkan kepada para aktivis media sosial. 

Kasus Ferdy Sambo jelas tidak bisa disebut sebagai kasus oknum, karena jaringan kejahatannnya sudah meluas sampai ke lini-lini penting institusi Polri. 

Banyak netizen yang menyerang balik Nikita yang disebut pansos, panjat sosial, mencari popularitas dengan menyerang Najwa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News