Nilai Kuliah Tak Keluar, Bupati Ancam Bunuh Dosen

Nilai Kuliah Tak Keluar, Bupati Ancam Bunuh Dosen
Nilai Kuliah Tak Keluar, Bupati Ancam Bunuh Dosen
PEKANBARU--Ulah kepala daerah satu ini cukup menarik disimak bagi kalangan pemerintahan dan dunia pendidikan. Hanya karena tak diluluskan salah satu mata kuliah yang diikutinya, Bupati Kampar, Riau, Jefry Noer, diduga memukul dan mengancam bunuh dosennya sendiri. Korbannya, dosen Ilmu Hukum Universitas Persada Bunda Pekanbaru, Yusrizal (55) akhirnya melaporkan Bupati yang baru terpilih tersebut ke Polda Riau terkait dugaan tindak pidana penganiayaan yang terjadi pada Minggu (4/3) lalu.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Yusrizal datang ke ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polda Riau, untuk melaporkan kasus tersebut. Versi Yusrizal, kejadian tersebut berlangsung Minggu, sekitar pukul 08.00 WIB di Universitas Persada Bunda, Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Saat itu, Yusrizal hendak menerima konsultasi dari kliennya Helmi Karim yang juga dosen ekonomi di universitas yang sama. Tiba-tiba datang pelaku yang tidak lain, Bupati Kampar Jefry Noer dan langsung menarik korban ke kantin universitas. Sesampainya di kantin, pelaku yang juga mantan anggota DPRD Riau ini menanyakan kepada korban perihal mata kuliah yang nilainya tidak diluluskan oleh sang dosen.

Belum sempat korban menjawab dan memberikan keterangan, tiba-tiba pelaku langsung memukul korban dengan buku yang dipegangnya. Melihat pelaku sudah emosi, korban pun mencoba menghindar dari pelaku untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Merasa tidak senang dengan tindakan pelaku, korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Mapolda Riau.

Kabid Humas Polda Riau, AKBP Syarif Pandiangan membenarkan adanya laporan seorang dosen salah satu perguruan tinggi terkait dugaan penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan Bupati Kampar, Jefri Noor.''Saat ini laporan tersebut sedang dalam penyelidikan untuk proses lebih lanjut,'' ungkap Pandiangan.

PEKANBARU--Ulah kepala daerah satu ini cukup menarik disimak bagi kalangan pemerintahan dan dunia pendidikan. Hanya karena tak diluluskan salah satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News